Flying Back to Russia with Time Machine (Part III)

Ternyata, traveling ini adalah perjalanan 7 tahun yang lalu. Banyak sekali "pertama kali" yang aku alami di perjalanan ku ke Russia tahun 2010 silam. Rindu rasanya punya perjalanan yang jauh lagi, akhirnya aku menilik notes Facebook ku yang aku tulis di Russia kala itu. Geli sendiri sih membaca ulang tulisanku kala itu. Ambil yang baik dan positif, kalau ada yang tidak setuju I'd really love to discuss with you for sure :)
--

Kabar dari Rusia part II

 Minggu ini adalah minggu terakhir saya berada di Rusia. Kurang lebih sudah 5 minggu saya berada di Rusia. Sejauh ini saya sangat menikmati kekeluargaan di antara saya dan rekan-rekan saya dari China, USA, dan Taiwan.

Setelah tugas saya di summer camp berakhir saya kembali ke Chelyabinsk untuk memperkenalkan budaya Indonesia. Saya kembali ke English Club selama seminggu. Di notes ini saya akan menceritakan pengalaman saya yang paling menarik di Speak Freely Club. Member di Speak Freely Club tertarik untuk menyaksikan wayang kulit. Untungnya saya, Steffani (Bandung), dan Irta (Jogja) membawa wayang. Dan kami pun mempersiapkan cerita Rama dan Shinta.

Sebelumnya saya sama sekali tidak pernah memainkan wayang kulit, nonton wayang kulit secara langsung pun sama sekali tidak pernah. Bermodal percaya diri, proyektor LCD, dinding putih, dan laptop saya pun bertindak sebagai narator dan pengisi suara wayang. Sedangkan Steffani dan Irta yang menggerakkan wayang di depan proyektor LCD sehingga terbentuk bayangan wayang di dinding putih.

Member di Speak Freely Club begitu hening menyaksikan aksi kami, kadang-kadang mereka tertawa entah karena suara saya yang aneh atau ceritanya yang lucu saya kurang tahu. Kurang leih 5 menit kami mementaskan wayang kulit, begitu selesai serentak mereka langsung tepuk tangan karena mereka baru pertama kali menyaksikan wayang kulit dan mendengar ceritanya. Bahkan ada salah satu member yang memuji aksi saya, namanya Tanya, “You’re so professional in playing this puppet.” Saya cuma bisa cengar-cengir saja mendengarkan pujiannya padahal ini pertama kalinya saya jadi pengisi suara wayang. Keesokan harinya saya dan Steffani diajak makan siang di kantornya Nastya dan berbincang-bincang tentang budaya Indonesia dengan rekan-rekan kantornya yang bergerak di bidang pendidikan untuk balita.

Setelah itu saya dan rekan-rekan saya dari Indonesia, USA, Taiwan, dan China pergi ke Novosibirsk untuk mengikuti International Project “You’re Welcome”, project tentang pemahaman budaya. Novosibirsk merupakan ibukota dari region Siberia. Kalau dari Chelyabinsk membutuhkan waktu sekitar 22 jam naik kereta api menuju Novosibirsk. Berangkat 14 Agustus dan tiba di Novosibirsk tanggal 15 Agustus. Pertama kali tiba langsung disambut udara dingin 12 derajat celcius, padahal saat ini sedang musim panas. Perlu diketahui, Novosibirsk adalah kota terbesar ketiga di Rusia setalah Moscow dan St.Petersburg.

Bicara tentang International Project “You’re Welcome”, ternyata project ini diketuai oleh mantan Local Committee President (LCP) 2008-2009 di Local Committee Novosibirsk State Technical University (LC NSTU). Namanya Egor Utkin, 22 tahun. Sekarang dia bekerja di kantor walikota Mezhdurechensk. Project ini diadakan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Mezhdurechensk yang ke-55 pada tanggal 20 Agustus 2010. Project ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman budaya dan international spirit di kalangan warga Mezhdurechensk. Walaupun cuma 1,5 bulan Egor mempersiapkan project ini bersama organizing committee yang lain, project ini totally well-done!

Sebelum kami melaksanakan project ini kami mengadakan rapat dulu bersama organizing committees dari project ini serta Exchange Participant lain yang berasal dari United States of America, Indonesia, Taiwan, China, Brazil, Germany, Austria, Hungary, Czech-Republic, India, Nigeria, United Kingdom, Italy, dan Switzerland. Ternyata project ini akan dilaksanakan di Mezhdurechensk, di salah satu kota di Kemerovo region.  Sekitar 6 jam dari Novosibirsk dengan menggunakan bis. Project ini berlangsung mulai tanggal 17 Agustus – 21 Agustus 2010 tepat di 55 tahun Kota Mezhdurechensk.

Sampai di Mezhdurechensk kami langsung disambut oleh banyak kamera milik fotografer dan TV lokal. Setiap hari mereka bertugas untuk meliput kegiatan kami selama di kota ini. Kami menginap di salah satu hotel di kota ini dan semua akomodasi ditanggung oleh pemerintah Mezhdurechensk. Suhu pada saat itu sekitar 16 derajat celcius, tidak begitu dingin menurut saya yang sudah 5 minggu berada di Rusia.

Kegiatan pertama diawali dengan mendaki gunung Yuguz dengan menggunakan Gondola. Kabarnya Mezhdurechensk akan menjadi salah satu tempat berlangsungnya Olympic Games di Rusia yang akan dilaksanakan di tahun 2012. Mezhdurechensk memang kota yang memiliki atlet-atlet yang juara. Pada saat di puncak gunung saya diwawancarai oleh TV lokal mengenai pendapat saya tentang Mezhdurechensk. Bahkan ada salah satu fotografer yang selalu mengambil gambar muka saya selama saya di Mezhdurechensk, baik candid ataupun langsung. Karena kata beliau saya unik dan cantik. :)

Kemudian kami pergi ke salah satu café untuk makan malam. Ternyata kami di sambut oleh organisasi pemuda terbesar di kota itu, kebetulan saya lupa nama organisasi tersebut :). Kami saling memperkenalkan diri satu sama lain. Ini merupakan salah satu cara yang sangat ampuh untuk memperkenalkan AIESEC di kalangan pemuda, apalagi selalu ada kamera TV lokal yang meliput kegiatan kami.

Hari kedua, 18 Agustus 2010, diawali dengan meeting bersama Walikota Mezhdurechensk, Sergey Sherbakov. Berbagai pertanyaan yang ditujukan pada Walikota pun mengalir mengenai Mezhdurechensk. Mezhdurechensk artinya kota yang dialiri oleh 2 sungai, Sungai Usa dan Tom. Kehidupan utama kota ini adalah tambang batu bara. Walaupun banyak tambang batu bara di kota ini tetapi lingkungan di kota ini benar-benar bersih.

Kemudian kami mengunjungi panti asuhan di belakang hotel kami. Namanya Nezhnost. Kami bermain bersama anak-anak di sana dan menghibur mereka yang rata-rata tidak tahu keberadaan orang tua mereka. Rasanya saya ingin menangis waktu melihat anak-anak itu masih bisa tertawa lepas dan bermain bahagia walaupun mereka tidak tahu di mana orang tua mereka. Kondisi panti asuhannya sungguh sangat terawat. Saya sempat bertemu dengan sekumpulan remaja yang tidak tinggal di panti asuhan tersebut tetapi setiap harinya mengunjugi anak-anak untuk bermain bersama mereka.

Kemudian kami pergi ke Raspadsky Center, yaitu gedung untuk pertunjukan budaya. Di sana kami mengadakan pertemuan bersama komunitas-komunitas budaya yang ada di Mezhdurechensk. Masing-masing dari mereka menunjukkan performance mereka, ada yang dari Germany Club, Turkish Club, Moslem Club, Russian Club, dll. Masyarakat di sini sangat beragam dan mereka masih mempertahankan budaya mereka. Dilanjutkan dengan tanya jawab dari komunitas-komunitas di Mezhdurechensk kepada kami mengenai kebudayaan di masing-masing negara kami.

Setelah itu kami pergi ke kelas di mana kami akan memperlajari salah satu budaya Rusia, yaitu melukis batu dengan menggunakan pasta. Karena saya suka sekali dengan seni menggambar maka saya memilih kelas ini. Selain itu, ada juga kelas menari tarian Rusia, membuat keranjang, dll. Kebetulan saya sekelompok bersama Adi, Exchange Participant dari India. Dia mahasiswa angkatan 2009, baru join di AIESEC selama 6 bulan tetapi dia sudah X+L (Exchange+Leadership), maka dari itu dia mengabadikan memori X+L nya itu di batu yang ia lukis. He is totally an inspiring man.

Pada saat di kelas melukis batu, saya bertemu dengan salah satu fotografer yang meliput kegiatan kami. Ternyata dia pernah mengunjungi Indonesia. Tepatnya di Pulau Bali untuk mengikuti international conference mengenai lingkungan. Saya, Steffani, dan fotografer itu mengobrol banyak tentang Indonesia. Katanya dia sangat suka saat berada di Bali. :)

Setelah itu kami pergi ke tempat untuk menghadiri International Movie Night. Di tempat itu di pajang bendera-bendera tiap negara yang kami bawa ke Rusia. Ada cerita unik di sini. Pada saat saya mencari di mana bendera saya, saya tidak berhasil menemukan. Jelas saja, karena mereka memasang bendera Indonesia secara terbalik. Putih di atas dan merah di bawah. Entah karena mereka tidak tahu bendera Indonesia atau mereka tahunya bendera Indonesia sama dengan bendera Polandia. Kemudian saya langsung menegur Egor untuk memasang bendera Indonesia yang benar. Setelah itu kami menyaksikkan cuplikan film dari Italy, China, India, dan Hungary. Selama pertunjukan, saya berkata dalam hati “Andaikan saja film Indonesia bermutu sama seperti film mereka.”

Hari ketiga, 19 Agustus 2010, diawali dengan mengunjungi salah satu tambang batu bara di Mezhdurechensk. Pemilik tambang itu menjelaskan kalau tambang batu bara merupakan hasil utama dari Kota Mezhdurechensk. Kalau mereka tidak memproduksi batu bara kembali maka mereka akan menyulap tambang tersebut menjadi hutan dan danau kembali sebagai salah satu cara penyelamatan lingkungan.

Setelah itu kami mengunjungi summer camp. Pada saat tiba di summer camp kami di sambut anak-anak yang membawa bendera negara-negara. Kembali saya mencari di mana bendera Indonesia. Ternyata ada anak yang memegang bendera Indonesia dan bendera Polandia berdiri berdekatan. Dalam hati saya tertawa dan berpikir kalau hal itu dilakukan untuk cari aman agar tidak salah lagi. Kemudian kami mengelilingi camp tersebut dan menghibur mereka. Pada saat bertemu dengan camp leader kami ditanya mengenai summer camp yang ada di negara kami. Jelas saya menjawab “Kami tidak punya summer camp di Indonesia, karena di Indonesia setiap hari adalah summer, kami hanya punya kemah pramuka.” Sayangnya waktu kami di summer camp hanya sebentar. Pada saat akan pergi, ada anak laki-laki dan perempuan berusia sekitar 5 tahun yang memeluk saya lama sekali, ada raut sedih di wajah mereka. Begitu juga saya.

Kami langsung tancap gas menuju Kantor Walikota untuk menghadiri round table dan berdiskusi mengenai Entrepreneurship. Round table ini dihadiri oleh pengusaha yang ada di Mezhdurechensk, warga kota, serta Exchange Participant dari Indonesia, China, Taiwan, Nigeria, Czech-Republic, Brazil, India, United Kingdom, dan United States of America. Saya diberi kesempatan untuk memberikan speech selama 5 menit mengenai Travel Business in Indonesia, Rita (Taiwan) mengenai Business Relation Taiwan-Russia, Mike (USA) mengenai Start Business in USA, Olivia (United Kingdom) mengenai Entrepreneurship in UK.

Awalnya saya benar-benar grogi karena harus berbicara selama 5 menit tetapi informasi yang saya berikan sangat banyak karena travel business di Indonesia saat ini sedang sangat berkembang di Indonesia. Alhasil Egor mengizinkan saya untuk speech lebih dari 5 menit dan setelah saya selesai speech salah satu pengusaha di Mezhdurechensk berteriak “I LOVE INDONESIA”. Mike dari USA pun memuji presentasi saya, begitu juga Suzana (Czech-Republic).

Kemudian saya langsung menuju kelas untuk mempelajari kaligrafi China. Awalnya saya agak sedikit menyesal untuk mengikuti kelas ini karena saya sudah tahu nama saya dalam bahasa China sebelumnya. Tapi saya kemudian ambil inisiatif untuk mengetahui bagaimana menulis nama saya dalam bahasa Rusia, bahasa Arab, dan bahasa India. Kemudian Bennedict (Austria) meminta saya untuk menulis namanya dalam bahasa Arab, akhirnya saya menulis namanya dalam Bahasa Arab dan Aksara Jawa. Anak-anak yang lain ada yang melihat aksi saya dalam menulis Aksara Jawa dan mereka baru pertama kali melihat Aksara Jawa, jadilah yang lain juga meminta saya untuk menuliskan nama mereka dalam Aksara Jawa. Dan jadilah kelas kaligrafi China ini berubah menjadi Kelas Semua Bahasa :)

Hari keempat, 20 Agustus 2010, tepat 55 tahun Kota Mezhdurechensk. Di Central Park diadakan Cultural Festival di mana setiap Exchange Participant memiliki stand untuk menunjukkan budaya masing-masing. Kebetulan di stand kami ada wayang berukuran 50 cm yang saya bawa, 2 angklung, dan 1 dakon yang dibawa oleh Steffani, 3 barang itu lah yang menjadi maskot di stand Indonesia. Pada awalnya stand kami tidak begitu menarik banyak pengunjung seperti stand USA, India, UK, China, dan Taiwan. Akhirnya Steffani berinisiatif untuk membuka games dakonan kepada setiap pengunjung dan stand kami pun akhirnya ramai dikunjungi. Di Cultural Festival ini juga ada panggung yang besar untuk para komunitas menunjukkan performancenya, kami pun mempersembahkan hadiah AIESEC Dance kepada Kota Mezhdurechensk. Tak lupa selalu ada kamera pengunjung yang selalu meminta kami untuk berpose bersama pemiliknya. Dan wartawan TV lokal pun mewawancari saya lagi mengenai budaya Indonesia dan Rusia, serta meminta saya untuk membawa wayang saat diwawancarai. Kami benar-benar menjadi superstar pada saat itu.

Di Cultural Festival itu juga ada stand AIESEC yang sangat ramai dikunjungi terutama oleh pemuda. Saya pun sempat menjaga stand itu selama beberapa menit dan saya melihat ada attendance list di meja stand AIESEC. Ternyata itu adalah daftar pemuda Kota Mezhdurechensk yang tertarik untuk Exchange dan join AIESEC. Pada saat itu sih sudah ada 27 orang yang mendaftar. Lumayan banyak.

Setelah cultural festival berakhir kami pun menghabiskan sisa waktu di Mezhdurechensk untuk bermain ice skating dan party untuk terakhir kalinya bersama warga Mezhdurechensk hingga dini hari. Kami pun juga merayakan Hari Ulang Tahun Emily (USA) yang ke-20 dan farewell party untuk Cuba (Brazil).

Hari terakhir, 21 Agustus 2010, hari ini bertepatan juga dengan Hari Ulang Tahun Akshay (India) sehingga kami pun memberikan kejutan berupa lempar kue di gedung pertemuan setelah meeting bersama Walikota Mezhdurechensk. Walikota Mezhdurechensk pun memberikan kami hadiah berupa foto ukuran 10R yang diambil bersama-sama di kantor Walikota. Kami dan Walikota Mezhdurechensk sama-sama senang atas diadakannya International Project “You’re Welcome” ini.

Meeting tersebut adalah kegiatan terakhir dari project di Mezhdurechensk ini. Kami pun harus kembali ke Novosibirsk dan pada saat detik-detik terakhir kami pergi ada beberapa orang yang menangis, termasuk salah satu polisi yang selalu mengawal kami kemanapun kami pergi. Kami semua merasa sangat bahagia berada di Mezhdurechensk. Penduduknya begitu ramah dan kami merasa kami sedang berada di rumah kami masing-masing.

Kemudian kami pun berangkat dari Mezhdurechensk jam 3 sore sampai di Novosibirsk jam 11 malam. Pada saat tiba di Novosibirsk kebetulan ada pesta kembang api di kota itu. Sangat meriah. Saya juga terheran-heran ada hari special apa di Novosibirsk. Dengan nada menghibur Adi (India) berkata, “The firework is for us, because people here know that we are going to leave Novosibirsk.” Dan dalam hati saya berkata, “This is also for welcoming my birthday tomorrow.” :)

Setelah itu kami pergi ke salah satu rumah anak AIESEC untuk mengadakan farewell party untuk Adi, Johnny, Akshay (India), Bling (China), dan Bennedict (Austria). Karena mereka akan pulang ke negara masing-masing pagi ini, 22 Agustus 2010. Kebetulan di rumah salah satu anak AIESEC tersebut sedang diadakan Local Conference untuk member baru di AIESEC. Benar-benar hemat biaya conference :). Saya diajak mengobrol sama member baru AIESEC LC NSTU. Namanya Ann. Kami banyak sharing mengenai AIESEC dan masa depan :)

Kemudian setelah farewell party selesai, tiba-tiba Vincent (China), Phoebe (Taiwan), dan Irta (Indonesia) menyanyikan lagu Happy Birthday untuk saya. Pada saat itu waktu menunjukkan pukul 04.00 pagi. Saya benar-benar terkejut karena kemudian disusul oleh rekan-rekan saya yang lain yang menyanyikan lagu Happy Birthday dalam bahasa China, Jerman, Hungaria, Rusia, dan Indonesia. Saya benar-benar kelewat senang pada saat itu hingga cuma ada kata “thank you” yang terlontar dari mulut saya. Saya menangis pada saat saya memeluk mereka satu-persatu, merasa tidak ingin pisah sama mereka yang sudah saya anggap lebih dari teman, bahkan keluarga sendiri.

Sekarang umur saya 18 tahun, teman-teman Exchange Participant tidak lagi memanggil saya "cute anti", "little anti", "baby anti". Tetapi "hey anti, you're adult now. Now you can drink alcohol." uupppsss --"

Saking senangnya saya sampai tidak bisa tidur hingga matahari terbit. Akhirnya kami harus kembali ke host family kami masing-masing dan saya bisa tertidur pulas selama lebih dari 7 jam di host family saya. Setelah itu kami semua  diajak jalan-jalan ke National Flag Festival. Kebetulan di tanggal 22 Agustus di setiap tahunnya seluruh warga Rusia merayakan National Flag Festival. Bendera Rusia berkibar dimana-mana. Pada saat saya tanya alasannya kenapa dirayakan di tanggal 22 Agustus kebetulan tidak ada yang tahu jawabannya. Akhirnya saya anggap saja ribuan orang yang merayakan National Flag festival itu sedang merayakan Hari Ulang Tahun saya. :)

Kadang saya sempat berpikir kenapa libur kuliah sangat singkat, tidak seperti libur summer di sini yang sangat panjang. Gara-gara libur kuliah yang singkat akhirnya durasi Exchange di AIESEC pun jadi singkat, karena minimum 6 minggu. Awalnya saya fikir 6 minggu akan terasa sangat lama, ternyata 6 minggu sangat singkat. Saya hanya punya sisa waktu 1 minggu lagi di Rusia. Rasanya saya ingin pergi Exchange lagi melalui AIESEC, mengumandangkan nama Indonesia di belahan dunia mana pun, menciptakan cerita saya sendiri bersama keluarga baru saya, dan menggali wawasan tentang negara lain yang tidak saya dapatkan ketika saya duduk di bangku sekolah.

Sekarang saya tahu kenapa Exchange di AIESEC bertujuan untuk giving impact to society. Walaupun saya tidak di Indonesia, tetapi saya merasakan bahwa saya sedang giving impact to Indonesia. Mengumandangkan nama Indonesia di belahan Rusia yang saya kunjungi. Karena nama Indonesia pun jarang sekali terdengar. Sama halnya dengan yang dilakukan Egor. Walaupun dia sudah menjadi Alumnus AIESEC, tetapi dia tetap give impact to his Local Committee dan hometownnya, Mezhdurechensk. Ini adalah pertama kalinya international project diadakan di Mezhdurechensk. Dia mengadakan project ini agar kota nya dikenal oleh penduduk dunia, karena masing-masing dari Exchange Participant pasti akan menceritakan pengalaman berharganya selama di Mezhdurechensk setelah kembali ke negaranya masing-masing. Egor juga telah membangun jalan untuk menciptakan perdamaian antarnegara, dan membangun international spirit di kotanya, Mezhdurechensk.

Terimakasih Allah, orang tua saya, dan AIESEC Local Committee Universitas Diponegoro yang telah memberikan hadiah ulang tahun terindah dalam hidup saya. Exchange in Summer of Russia.

Special thanks to : Allah S.W.T, my parents, AIESEC Local Committee Universitas Diponegoro, DIKTI(Direktorat Pendidikan Tinggi), Universitas Diponegoro, Hollifood Enterprise, and my friends who I can’t tell it one by one :)


Indonesian booth in cultural festival. 55th years of Mezhdurechensk

after performing wayang in Speak Freely Club

all the Exchange Participant with the Mayor of Mezhdurechensk

meeting with the Mayor of Mezhdurechensk

National Flag Festival, 22nd August 2010. Supposed that all Russian people celebrating my birthday :p

he is the photographer who always took picture of me everytime he saw me :)) thank you :)))

round table. discussing about Entrepreneurship

Mezhdurechensk, city of miners, where we held the International Project "You're Welcome"

Adhi, exchange participant from India. He is the best India man I ever met. banyak terinspirasi dari dia :)

Comments

Popular posts from this blog

Kampung Lali Gadget: Paket Komplit untuk Anak Bergembira Bermain bersama Orang Tua, Menuntaskan Tugas Tumbuh Kembang, dan Mencintai Indonesia.

Brand & Branding: Pertama Kali Jatuh Cinta dengan Mereka

Setelah PCOS, 2 Garis itu Akhirnya Muncul!