Setelah PCOS, 2 Garis itu Akhirnya Muncul!

Setelah menikah, saya dan suami tidak langsung diberi keturunan (Btw, saya aja belum nulis blog tentang pernikahan saya ya hahaha kok malah udah cerita kalo saya lagi hamil). Mungkin kalau saya dan suami ambil hikmahnya, pada saat itu kondisinya belum memungkinkan untuk kami menjalani kehamilan dan memiliki anak.

Di bulan ke-5 setelah menikah, saya dan suami coba iseng-iseng periksa ke dr.obgyn. Banyak yang bilang “Ngapain periksa sekarang, nanti aja kalau udah setahun belum dikasih baru periksa. Sekarang ikhtiar terus aja”. Ya, tapi buat saya ini juga suatu ikhtiar, karena saya tahu kalau ada yang kurang beres di badan dan perihal fertilitas saya. Yup, dari kecil siklus haid saya nggak teratur, kadang 3 bulan sekali kadang 6 bulan sekali kadang 2 bulan sekali. Tapi terakhir kali, siklus haid saya 51 hari di mana biasanya siklus haid adalah 28 - 38 hari.

Waktu saya umur 17 tahun sih saya pernah periksa ke dr.obgyn. Beliau bilang kalau kondisi rahim saya bagus dan kondisi ini normal karena saya belum dewasa dan memang ada riwayat keturunan seperti ini. Tapi saat diperiksa di bagian perut rahim sebelah kiri dan kanan di bulan ke 5 pernikahan ini, dr.obgyn menyimpulkan kalau saya selama ini mengidap PCOS (singkatan dari Polycystic Ovary Syndrome). Singkatnya, PCOS adalah kelainan hormon yang bisa mengakibatkan sel telur tidak bisa berkembang sampai matang sehingga tidak bisa ovulasi. Kata dokter, sel telur saya banyak tetapi semua ukurannya sangat kecil dari ukuran normalnya (untuk tau lebih detail tentang PCOS, silakan google yah karena saya bukan ahlinya). Penyebabnya? Simply karena gaya hidup saya yang nggak sehat. Dari kecil saya memang suka banget makan junk food, makanan olahan, makanan instan, dan jarang olahraga. Akibatnya siklus saya nggak teratur dan berat badan saya sama sekali nggak bisa dikontrol alias kegendutan.

Alhamdulillah, dokter nggak kasih opsi yang menakutkan walaupun cara menyampaikan dokter teges banget :'D Saya pun menjalankan saran dokter untuk mengurangi konsumsi karbohidrat; glukosa, lari setiap hari, dan minum vitamin Ovacare yang diberikan. Suami pun menjalankan saran dokter untuk tes sperma. Iya sih, waktu tahun 2016 atau saat umur saya 25 saya rutin lari. Seminggu bisa lari 3-4x, hasilnya siklus saya jadi teratur yaitu 1,5 bulan sekali. Jadi saya pikir masukan dokter logis dan bisa saya terima. Saya pun bertekad untuk nggak hanya mengurangi karbohidrat; glukosa, tetapi switch all my food intake into organic foods! Awalnya sih kebayang makanan hambar, tapi ternyata makanan organik itu sama enaknya seperti mass product biasanya! Walo emang agak costly sih, tapi ternyata efeknya luar biasa banget! Badan terasa jadi lebih ringan dan berat badan juga turun lebih mudah walaupun sedang jarang olahraga.

Dan Alhamdulillah, hanya 1 bulan saya harus menjalani ritual ini.

Bulan berikutnya, 2 Garis itu pun Akhirnya Muncul..

Dan selamat datang di masa-masa menjalani kehamilan yang ternyata wow roller coaster sekalii (insyaAllah akan saya share di post selanjutanya), mempersiapkan persalinan, dan mempersiapkan diri menjadi ibu dan orang tua.


Comments

Popular posts from this blog

Kampung Lali Gadget: Paket Komplit untuk Anak Bergembira Bermain bersama Orang Tua, Menuntaskan Tugas Tumbuh Kembang, dan Mencintai Indonesia.

Brand & Branding: Pertama Kali Jatuh Cinta dengan Mereka